Kasihan! Tak Ada Air, Petani di Aceh Timur Terpaksa Tanam Padi Gogo di Lahan Kering
Oleh:
A Rajab |
February 11, 2020
Tiga wanita petani menanam padi gogo di kawasan Alue Lhok Peureulak Timur Aceh Timur |
HABA TANI - Sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Timur dilanda kemarau panjang hampir selama dua bulan terakhir. Tidak tersedianya air menyebabkan ribuan hektar lahan sawah kering.
Kondisi itu memaksa para petani memilih alternatif lain dengan melakukan teknik budidaya padi gogo di lahan kering. Untuk menanam padi tersebut petani harus menggunakan alat tanam berupa tongkat kayu yang runcing "Tukai".
Hal tersebut dikarenakan lahan sawah di Alue Lhok Kecamatan Peureulak Timur Aceh Timur permukaan tanahnya keras dan retak.
Para petani yang sudah bertani ala tadah hujan itu berharap agar Pemkab Aceh Timur atau pihak terkait di Propinsi untuk membuat irigasi teknis di lahan mereka, hingga usaha tani tak lagi tergantung dengan alam.
Hal yang sama juga dirasakan oleh para petani di Kecamatan Peureulak Kota, Idi Timur hingga Kecamatan Julok. Selama ini akibat kemarau, ratusan hektar sawah di kawasan itu kerap gagal panen.
Jika musim penghujan, tanaman padi mengalami gagal panen karena terendam banjir. Sebaliknya kalau musim kemarau, gagal panen karena kekeringan.
“Kami butuh perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah ini setiap tahun, ” ujar Zulfadli, Ketua Kelompok Tani Desa Matang Rayeuk Idi Timur.
Di Kecamatan Julok, sawah juga kekeringan karena banyak sawah tadah hujan di sana.Jika tidak ada hujan setelah ditanam, petani akan gagal panen, jikapun tidak gagal panen, hasil panen padi petani tidak maksimal, karena tidak cukup air,” ujar Husni, salah seorang petani di Kecamatan Julok seraya berharap Pemerintah Aceh Timur membangun irigasi agar petani di kabupaten ini bisa sejahtera.
sumber: acehherald